PT Tani Makmur ingin menanam singkong di Lampung. Produk
singkong akan dibeli di lahan oleh produsen tapioka seharga Rp150,00 per
kilogram. Setiap hektar diperkirakan menghasilkan singkong minimal 25 ton.
Berdasarkan studi pendahuluan, biaya produksi seperti di bawah ini:
a. Biaya persiapan lahan: Rp500.000,00 per hektar.
b. Biaya penanaman dan perawatan (termasuk pupuk dan
obat-obatan) serta tenaga kerja: Rp1.000.000,00 per hektar.
c. Biaya panen (pencabutan,
pemotongan): Rp.10,00 per kg.
Jika perusahaan menargetkan keuntungan sebesar Rp
1.000.000.000,00 pada musim tanam mendatang, berapa hektar singkong yang harus
ditanam?
JAWABAN :
Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah menghitung biaya rata-rata per kilogram
singkong, sampai siap dijual di lahan. Karena yang sudah ketahui hanya biaya
panen per kg, kita harus menghitung biaya rata-rata : kilogram persiapan lahan
dan penanaman. Dari data-data di atas diketahui bahwa biaya persiapan lahan,
penanaman dan perawatan adalah Rp. 1.500.000,00 per hektar. Jika per hektar
lahan menghasilkan 25 ton singkong, maka biaya rata-rata persiapan, penanaman
dan perawatan adalah Rp.60,00 per kilogram. Sehingga biaya rata-rata per
kilogram (AC) adalah Rp.60,00 + Rpl0,00 sama dengan Rp70,00.
Karena
harga jual singkong (P) adalah Rp150,00 per kilogram,
π =
(P - AC ).Q (7.6)
1.000.000.000 = (150 - 70).Q
Q =
(1.000.000.000: 80) kg
=
12.500.000 kg
=
12.500 ton
Jumlah singkong yang harus
dihasilkan untuk mencapai laba Rpl miliar adalah 12.500 ton. Karena per hektar
menghasilkan 25 ton, maka jumlah yang harus ditanam adalah 500 hektar.
SUMBER :